Saturday, January 12, 2013

Cara Memilih | Merawat Burung Cipoh

Burung Sirtu | Sirpu | Cipow – Burung yang banyak ditemukan pada pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan ini memiliki banyak sebutan, antara lain yaitu burung cipoh, sirpu, sirtu, cipow, cito dan lainnya. Apapun nama atau sebutannya, burung termasuk jenis burung yang memiliki kicauan yang bagus dan unik. Burung ini biasanya tinggal di tepian hutan. Bagi anda yang ingin memelihara burung yang satu ini, berikut Tips Cara Memilih Dan Merawat Burung Cipoh.

Pemilihan Burung Cipoh

Untuk memilih burung yang baik hendaknya pilih burung pejantan muda. Lebih baik lagi jika masih anakan. Untuk memilih burung yang jantan pilih yang memiliki ciri rongga mulut berwarna hitam dan berkloaka sempit. Untuk memilih bakalan burung yang nantinya berkicau keras maka pilih yang memiliki paruh tebal dan panjang serta lurus.

Perawatan Burung Cipoh

Setelah memilih bakalan burung cipoh berkualitas maka selanjutnya yaitu perawatannya. Karena akan percuma jika bakalan burung berkualitas tidak dirawat dengan baik. Mengenai perawatan burung ini, sebenarnya hamper sama seperti pada burung kicauan pada umumnya. Yang perlu diperhatikan yaitu makanan, kebersihan sangkar, penjemuran dan pemasteran.

  • Makanan - Burung cipoh adalah burung pemakan serangga, kroto dan ulat kecil. Namun sebaiknya burung ini dilatih mengkonsumsi poer. Namun demikian pemberian ekstra fooding juga tetap perlu agar tercukupi nutrisinya.
  • Kebersihan - Untuk menjaga kesehatan burung, hendaknya selalu bersihkan sangkar burung dan tempat air serta makanannya. Hal ini agar kondisi burung tetap dalam kondisi fit.
  • Penjemuran - mandikan burung setiap 2-3 kali dalam seminggu dan jemur burung di pagi hari kurang lebih selama 1-2 jam.
  • Pemasteran - Agar burung memiliki suara yang berkualitas maka lakukan pemasteran burung dengan cara menggunakan burung cipoh yang sudah berkicau atau dengan suara dari mp3. Namun jika anda menggunakan burung lain maka alangkah baiknya jika burung tersebut anda kerodong agar burung yang dimaster tidak takut atau stress. Sebaiknya pemasteran dilakukan ketika burung masih muda atau dalam keadaan mabung.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post

320x50

banner image
 

Agen Foredi Yogyakarta